Pelanginusantaranews.com,
Muratara – Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menjadi pemicu kenaikan harga yang cukup signifikan. Harga gas elpiji kini mencapai Rp 35.000 per tabung, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga Harga eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.
Kelangkaan gas elpiji ini bukan hanya terjadi di Muratara, melainkan juga terjadi di berbagai daerah lain di Indonesia, Hal ini membuat masyarakat semakin kesulitan mendapatkan Pasokan gas dengan harga yang wajar.
Kepala Dinas Perindustrian perdagangan dan Koperasi Kabupaten Muratara melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Azhari, dalam keterangannya Rabu (5/2/2015) menyatakan bahwa saat ini harga gas elpiji yang tinggi hanya terjadi di wilayah Rupit-Lawang Agung.
“Kami sudah melakukan survei di beberapa kecamatan, dan harga gas elpiji di tempat lain tidak ada yang melebihi harga Rp 30.000 per tabung, namun sudah hal yang wajar jika di Kecamatan Rawas Ilir, dengan Ulu Rawas kalau harga nya di atas Rp.30.000 per tabung,” jelasnya.
Azhari juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait masalah ini, Namun, hingga saat ini belum ada jawaban yang memadai dari pihak Pertamina mengenai upaya untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga Gas Elpiji 3 kg.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, namun sampai sekarang belum ada tanggapan dari pihak Pertamina,” kata Azhari.
Pihaknya juga menegaskan agar para pangkalan gas elpiji tidak memanfaatkan situasi kelangkaan ini untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
“Kami akan terus mengawasi distribusi gas elpiji dan memastikan pangkalan tidak bermain harga,” ujarnya
Terkait harga gas Elpiji 3 kg yang di luar harga HET Warga banyak yang mengeluh dan berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi kelangkaan ini dan memastikan harga gas elpiji tetap terjangkau, dan sesuai dengan Harga HET, 18.000/ Tabung.
Penulis: ysp